Daftar isi:
- 1 Apakah yang dimaksud dengan pembesaran prostat (BPH)?
- 2 Gejala Pembesaran Kelenjar Prostat (BPH)
- 2.1 Siapa Saja Orang Yang Berpotensi Mengalami Pembesaran Prostat (BPH)?
- 2.2 Apa Sih Penyebab dari Membesarnya Kelenjar Prostat ini?
- 2.3 Cara Mendiagnosa Secara Dini Pembesaran Kelenjar Prostat
- 2.4 Cara Mencegah dan Mendeteksi Sejak Dini Kanker Prostat
- 2.5 Bagaimanakan Cara Dokter dalam Mendiagnosa Pembesaran Prostat (BPH)?
- 2.6 Tindakan Yang Dilakukan Terhadap Pembesaran Prostat (BPH)
- 2.7 Metode Perawatan Terhadap Pembesaran Prostat (BPH)
Apakah yang dimaksud dengan pembesaran prostat (BPH)?
Pada organ tubuh pria kelenjar prostat ini terletak di bawah kandung kemih, dalam kondisi normal befungsi untuk menghasilkan komponen cairan air mani. Berdasarkan informasi dari dunia kedokteran modern ternyata lebih dari separuh pria yang sudah berusia 60 tahun ke atas mengalami pembesaran kelenjar prostat ini.
Pembesaran kelenjar prostat seperti ini dikenal dengan istilah benign prostatic hyperplasia atau benign prostatic hypertrophy (BPH). Sampai saat ini belum ada informasi yang jelas dan pasti mengapa pembesaran ini terjadi. BPH ini bukanlah jenis kanker dan tidak menyebabkan kanker, saat pembesaran kelenjar prostat ini terjadi beberapa pria meresakan gejalanya dan beberapa yang lain seperti normal saja.
Gejala Pembesaran Kelenjar Prostat (BPH)
1. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Gejala BPH yang paling umum bisa ditandai dengan meningkatnya jumlah buang air kecil, situasi seperti ini sering terjadi pada malam hari. Ini akibat dari kelenjar prostat yang membesar sehingga memberi tekanan lebih pada uretra yang akhirnya membuat urin keluar dari tubuh. Karena tekanan pada uretra ini meningkat maka otot kandung kemih jadi bekerja lebih keras untuk mengeluarkan urin.
Kondisi seperti inilah yang membuat kandung kemih pada akhirnya sering berkontraksi bahkan ketika hanya sedikit saja urin yang dikeluarkan, inilah yang menciptakan keinginan Anda untuk buang air kecil lebih sering terutama pada malam hari tersebut.
2. Susah Buang Air Kecil
Akibat meningkatnya tekanan pada uretra dari kelenjar prostat yang membesar tersebut maka inilah yang menyebabkan otot pada kandung kemih kerja menjadi bertambah, otomatis kondisi seperti ini jugalah menyebabkan timbul gejala BPH lainnya. Ini termasuk membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai aliran urin dan buang air kecil dengan tekanan aliran yang lebih lemah dari kondisi sebelumnya.
Dalam situasi ini air kencing yang keluar menjadi tidak lancar dan mungkin hanya menetes saja, atau ada perasaan masih ada urin yang tersisa di dalam kandung kemih setelah buang air, rasa yang timbul seperti tindak tuntas setelah Anda selesai buang air kecil.
3. Tidak Bisa Buang Air Kecil Sama Sekali
Jika terjadi pembesaran kelenjar prostat (BPH) dalam kasus tertentu dapat benar-benar membuat uretra tidak bisa berfungsi sehingga berpotensi untuk meningkatkan ketidakmampuan tubuh dalam proses buang air kecil. Ini juga dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi atau jika otot kandung kemih menjadi sangat lemah.
Kehilangan kemampuan untuk buang air kecil adalah masalah serius pada tubuh manusia karena pada ujungnya dapat merusak ginjal atau kandung kemih itu sendiri secara permanen. Jika kondisi seperti ini tiba-tiba terjadi pada Anda maka segeralah pergi ke unit gawat darurat (UGD) klinik atau rumah sakit. Atau jika mulai memiliki gejala BPH seperti diatas, segera temui dokter untuk mencegah memburuknya gejala.
Siapa Saja Orang Yang Berpotensi Mengalami Pembesaran Prostat (BPH)?
Pada siklus normalnya kelenjar prostat ini akan terus tumbuh membesar sepanjang hidup seorang pria, mulai saat usia pubertas hingga seterusnya. Biasanya, tidak ada gejala yang dirasakan dari membesarnya prostat sebelum usia 40 tahun. Sekitar 90% pria memiliki gejala BPH pada usia 85 tahun, tetapi hanya sekitar sepertiga pria dengan gejala BPH yang terganggu oleh gejala tersebut.
Apa Sih Penyebab dari Membesarnya Kelenjar Prostat ini?
Tidak ada infomasi yang bisa dijadikan patokan mengapa kelenjar prostat ini terus membesar sepanjang hidup seorang pria. Juga tidak dipahami mengapa beberapa pria merasakan gejala pada saat kelenjar prostat membesar sementara yang lain tidak mengalaminya. Produksi hormon seperti testosteron, dihidrotestosteron (DHT), dan estrogen pada pria disinyalir mungkin terlibat dalam mengatur pertumbuhan prostat.
Pemasangan alat kontasepsi pada pria seperti vasektomi dan melakukan aktivitas seksual lainnya tidak meningkatkan risiko terkena BPH ini.
Cara Mendiagnosa Secara Dini Pembesaran Kelenjar Prostat
Gejala pembesaran kelenjar prostat (BPH) ini mirip dengan beberapa kondisi penyakit lainnya, termasuk penyakit kelamin, tumor dan infeksi. Pemeriksaan rektal digital dapat mendeteksi kondisi BPH pada banyak pasien. Jika Anda memiliki gejala sakit seperti BPH ini maka sebaiknya Anda segera menghubungi dokter Anda memastikan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut gejala tersebut.
Cara Mencegah dan Mendeteksi Sejak Dini Kanker Prostat
Beberapa gejala pembesaran kelenjar prostat jinak (BPH) ini ciri-cirinya hampir sama dengan gejala kanker prostat, sehingga jika kondisi seperti ini muncul banyak pria yang takut akan gejalanya. Namun perlu diingat bahwa kondisi terjadinya BPH ini jauh lebih umum jika dibandingkan dengan kanker prostat. Perlu digaris bawahi bahwa pembesaran kelenjar prostat (BPH) bukanlah kanker.
Pria yang mempunyai pembesaran kelenjar prostat (BPH) jika dibandingkan dengan pria lain yang tidak ada gejala BPH belum bisa dipastikan lebih beresiko terkena kanker prostat. Namun untuk tindakan pencegahan penting segera konsultasi dan meminta kepada dokter Anda melakukan pemeriksaan secara menyeluruh karena kedua kondisi diatas memiliki potensi gejala yang sama.
Bagaimanakan Cara Dokter dalam Mendiagnosa Pembesaran Prostat (BPH)?
Diagnosis dugaan terhadap ganguan pembesaran kelenjar prostat (BPH) didasarkan pada riwayat gejala yang Anda alami, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan guna mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Adapun beberapa metode dalam memeriksa pembesaran kelenjar prostat (BPH) antara lain sebagai berikut:
- Pemeriksaan rektal untuk menilai ukuran dan bentuk prostat
- Pemeriksaan USG
- Biopsi prostat
- Studi aliran urin
- Sistoskopi, di mana dokter dapat melihat dan mengevaluasi bagian dalam kandung kemih
Tindakan Yang Dilakukan Terhadap Pembesaran Prostat (BPH)
Apakah BPH ini harus diobati atau tidak tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya. Infeksi berulang, masalah buang air kecil, kebocoran urin, dan kerusakan ginjal dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan. Obat-obatan atau tindakan pembedahan dapat membantu jika Anda mengalami gejala yang parah.
Metode Perawatan Terhadap Pembesaran Prostat (BPH)
Dokter mungkin akan menyarankan agar Anda tetap memperhatikan kondisi kesehatan, telebih lagi jika Anda merasakan gejala sakit akibat pembesaran prostat. Meskipun gejala yang dirasakan hanya gejala ringan biasa tetap saja perlu untuk di waspadai. Anda mungkin perlu mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap kelenjar prostat setahun sekali atau lebih sering.
Anda mungkin tidak memerlukan perawatan khusus jika tidak merasakan gejala apa-apa. Faktanya gejala pembesaran kelenjar prostat ini cenderung bisa sembuh dengan sendirinya pada sepertiga kasus (BPH) kategori ringan. Disamping itu untuk menjaga kesehatan agar tidak terdampak oleh BPH kategori berat maka beberapa perubahan gaya hidup berikut ini mungkin dapat membantu meredakan gejala.
- Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein
- Hindari minum pada waktu saat hendak tidur, minum minimal 1 jam sebelum tidur dan buang air kecil sebelum mau tidur
- Hindari minum obat dekongestan dan antihistamin
- Berolahraga secara teratur
- Biasakan pergi ke kamar mandi untuk buang air jika ada keinginan, jangan sering menahan kencing
- Berlatih berkemih ganda (kosongkan kandung kemih, tunggu sebentar, lalu coba lagi)
- Berlatih manajemen stres dan teknik relaksasi
Demikianlah beberapa hal penting yang wajib anda ketahui, dengan memahaminya maka Anda bisa lebih waspada dan minimal mengerti apa yang perlu dilakukan jika suatu ketika kondisi seperti ini terjadi pada diri Anda. Semoga bermanfaat dan Salam Sehat selalu.
One comment
Pingback: Gejala Umum Serta Tanda Kanker Prostat Yang Wajib Anda Ketahui | ViraMaya.Com